Selamat Hari Gizi Nasional
Dilansir dari laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, stunting (gagal tumbuh) ialah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak. Kondisi ini berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.
Hal utama yang menjadi penyebab terjadinya stunting ialah kekurangan gizi sejak anak berada dalam kandungan dan dengan rentan waktu yang cukup lama. Dampak stunting adalah pertumbuhan otak dan organ lain pada anak akan terganggu, sehingga mengakibatkan anak lebih berisiko terkena diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.
Di samping itu, pertumbuhan otak yang tidak maksimal juga menyulitkan anak bertanggung jawab atas hidupnya sendiri kelak. Dilansir dari laman P2PTM Kemenkes RI, ciri utama stunting adalah tinggi badan anak yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Meskipun demikian, kondisi tubuh anak yang pendek ini seringkali disalah artikan oleh para orang tua sebagai faktor keturunan (genetik). Oleh karena, masyarakat banyak yang hanya menganggap perkara ini remeh dan tidak ada pencegahan maupun penanganan lebih lanjut.
Konsumsi pangan hewani mengandung protein, vitamin, dan asam lemak yang dapat mencegah stunting. Jenis-jenis pangan hewani antara lain telur, ikan, daging, susu, ulat dan serangga, beserta hasil olahan lainnya.
Mencegah stunting sejak dini perlu memahami teori gizi tentang pertumbuhan tulang. Tulang pada awalnya dari tulang rawan hingga terbentuk menjadi tulang keras. Komponen pembentukan tulang rawan adalah kolagen/protein, mineral, dan air. Kolagen atau protein dapat dihasilkan dengan cara mengkonsumsi pangan tinggi protein yang bersumber dari pangan hewani.
Pada janin, ibu hamil perlu mengkonsumsi pangan yang terbukti dapat mencegah stunting seperti susu, telur, ikan, pangan hewani, dan lauk pauk.
Ketika bayi sudah lahir, pencegahan juga masih perlu dilakukan dengan konsumsi pangan yang sudah terbukti mencegah stunting seperti ASI, susu pertumbuhan, telur, ikan, pangan hewani, lauk pauk, dan berbagai MP ASI diperkaya gizi.
Ayo konsumsi protein hewani!
Kita bersama, sehat untuk semua